Belantika musik metal Tanah Air telah mendapat perhatian dunia internasioanl dengan kemampuan yang mereka miliki. Meski beraliran musik metal, berbagai karya anak bangsa bisa membuat alunan distorsi yang inovatif, sehingga dapat mencicipi panggung musik dunia. Tak heran bila band metal Indonesia dapat go internasional, bahkan bisa se-panggung dengan band metal top dunia lainnya.
Siksa Kubur - Underground Internasional
Band metal yang satu ini berasal dari Jakarta. Sebagai pecinta band metal, kalian pasti pernah mendengar “Siksa Kubur” menggelar konser. Siksa Kubur terakhir kali menelurkan album tersukses pada tahun 2010. Dengan personil yang terdiri dari Septian Maulana (vokal), Andre Tirandra (gitar), Erwin Cazares (bass), Nyoman Saputra (gitar) dan Adhytia Perkasa (drum).
Saat itu mereka menciptakan konsep yang berbeda dan lebih mengandalkan kekuatan vokal. Sehingga mendapat perhatian khusus di dunia underground Internasional di Singapura dan Malaysia.
Jasad - Event Kuala Lumpur Metal Camp III
Band metal kedua datang dari kota Bandung yang dibentuk sejak tahun 2000 dengan formasi terkini Man (vokal), Yuli (bas/back vokal), Ferly (gitar), dan Papap (drum). Gaya musik metal yang mereka salurkan awalnya dipengaruhi oleh band-band “brutal death” asal Amerika Serikat, Suffocation dan Devourment.
Pencapaian tertinggi atas karya mereka ialah, ketika berhasil meluncurkan album "Annihilate the Enemy" yang berisikan 2 lagu terbaik mereka pada 2010. Kemudian band Jasad turut meramaikan event Kuala Lumpur Metal Camp III, bersama band metal luar negeri lainnya seperti, Defield (Jepang), Punisher, Humilition (Kuala Lumpur), Tormentress (Singapore), dan Purgatory (Thailand).
Noxa - Mengikuti Obscene Extreme Festival di Ceko
Band ibukota lainnya yang beranggotakan Tony (vokal), Dipa (bas), Ade (gitar), dan Alvin (drum) adalah Noxa. Band metal beraliran “grincore” yang terbentuk tahun 2002 ini berhasil mengharumkan nama bangsa pada pentas musik dunia melalui acara Obscene Extreme Festival tahun 2010 di Republic Ceko.
Terlebih, Noxa hampir 40 menit memainkan set grincore dengan ultra cepat dari album Grind Virus dan selt titled di hadapan ribuan metalhead yang datang dari berbagai belahan dunia. Selain Ceko, Noxa juga sudah malang melintang di penjuru dunia musik metal dengan berbagai konser di Malaysia, Singapura, Finlandia, dan negara lainnya.
Burgerkill - Soundwawe dan Big Day Out di Australia
Tepatnya tahun 2009, saat tampil di Soundwave konser Rock terbesar di Australia, Burgerkill adalah satu-satunya band metal dari Asia yang diundang loh. Selain mendapatkan tanda horn (apresiasi bagi penyuka musik metal), Burgerkill di tahun yang sama juga menggelar konser "Allegiance to Metal Tour" bersama Psycroptic dan Nemesis.
Setahun berikutnya, Burgerkill kembali tampil dalam festival musik terbesar di Australia bertajuk Big Day Out di kota Perth. Sekaligus kembali berbagi panggung dengan musisi internasional seperti Mastodon, The Mars Volta, Fear Factory.
Death Vomit - Tour Australia
Berbeda waktu dengan Burgerkill saat konser di Australia, band metal asal Yogyakarta ini berhasil menggebrak kota Perth, Geelong, Sydney, Melbourne, dan Brisbane September 2010. Bersama band metal raksasa dunia seperti, Napalm Death dan Dying Fetus, membuat Death Vomit merasakan atmosfer yang mendunia yang belum ada di dalam negeri. Salah satunya adalah perlengkapan yang sudah di sediakan oleh promotor.
Sewaktu tur di Australia ada hal yang membanggakan loh, Death Vomit berkesempatan untuk menjadi headliners dan mereka dapat memasang bendera Merah Putih lalu mengibarkannya di ribuan pasang mata penggemar musik metal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar