10 Lagu Daur Ulang Ini Ternyata Lebih Ngetop dari Aslinya
Gak selamanya lagu remake atau recycle hanya sekadar mengikuti kesuksesan versi aslinya. Bahkan, banyak di antaranya malah lebih ngetop (secara komersial) daripada versi original. Kalo gak percaya, simak list berikut ini.
1. Gelora Asmara - Derby
Jika ada yang langsung tahu bahwa ini lagu recycle saat pertama kali nguping, silakan tunjuk jari. Sangat populer saat dinyanyikan Derby, Gelora Asmara adalah tembang remake karya Groove Bandit, band beranggotakan Igor Nainggolan, ayah Derby Romero.
Jika Gelora Asmara versi Derby bernuansa lebih ngepop, maka versi aslinya kental dengan aura disko. Bahkan, Gelora Asmara versi Groove Bandit sempat menjadi nomor dansa paling favorit di hampir semua lantai dansa di Jakarta.
2. Pergi Untuk Kembali - Ello
Sebelum lagu ini rilis, mungkin gak ada yang tahu siapa itu Ello. Pergi Untuk Kembali bisa dibilang sebagai lagu yang mengantarkan Ello untuk dikenal oleh pendengar musik yang lebih luas.
Namun, jauh sebelum Ello, lagu ini sudah dinyanyikan oleh Melky Goeslaw pada dekade 1970-an silam. Tetapi, di tangan Marcello Tahitoe, Pergi Untuk Kembali memang terdengar lebih easy listening dan ngepop. Sekadar info, lagu ini sendiri diciptakan oleh Minggus Tahitoe, ayah Ello.
3. Terpesona - Glenn Fredly feat. Audy
Bagi generasi yang tumbuh besar di awal milenium ketiga, versi Glenn Fredly feat. Audy mungkin lebih dikenal. Namun, untuk mereka yang dewasa di pertengahan 1990-an, maka versi aslinya adalah yang terbaik.
Terpesona sendiri adalah lagu yang pertama kali dibawakan Funk Section pada tahun 1997 lalu. Band ini diperkuat oleh Mus Mujiono dan Glenn Fredly, vokalis yang saat ini menjadi salah satu penyanyi pria terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Jika versi asli kental suasana jazzy-funk, maka versi remake punya nuansa lebih pop, mungkin karena kehadiran Mbak Audy.
4. Nuansa Bening - Vidi Aldiano
Banyak yang bilang ini adalah lagu milik Vidi. Nyatanya, Nuansa Bening adalah remake lagu lawas berjudul sama yang sempat dibawakan Keenan Nasution di era 1980-an. Kalo versi aslinya khas lagu pop 1980-an, dengan dominasi dentingan gitar elektrik, maka versi Vidi hadir dengan suasana lebih kekinian dan lembut, dibumbui sedikit sentuhan rap dari J-Flow.
5. Takkan Terganti - Marcell Siahaan
Sebelum mantan drummer Puppen membawakan lagu ini, Takkan Terganti sudah pernah dinyanyikan ulang oleh Dea Mirella. Lagu ini sendiri dibawakan pertama kali oleh Kahitna pada tahun 2003 dan termuat dalam album Cinta Sudah Lewat.
Sebenarnya, dari sisi aransemen, versi asli dengan versi remake gak ada perbedaan yang menonjol. Cuma, diakui atau tidak, versi Marcell memang lebih booming, meski Kahitna bermodal tiga vokalis.
6. Tentang Rasa - Astrid
Sejujurnya, tanpa membawakan lagu daur ulang, Astrid sudah punya banyak single top dengan suaranya yang khas (konon karakter suaranya mirip Bjork). Coba tengok Ratu Cahaya, Jadikan Aku yang Kedua, Kosong, Kucinta Dia, dll.
Tentang Rasa sendiri pertama kali dibawakan Olif, sebuah band hasil bentukan ajang pencarian bakat di TV swasta. Kemudian, Ade Nurulianto atau Ade Govinda (sang kreator) meminta pihak label merilis ulang lagu ini, dan dipilihlah Astrid. Ada yang bilang versi aslinya lebih oke, tetapi yang lain berpendapat punya Astrid lebih kece.
7. Symphoni yang Indah - Once
Sebelum Once atau Elfonda Mekel menyanyikannya pada tahun 2010, banyak yang gak tahu bahwa ini adalah lagu jadul. Symphoni yang Indah adalah nomor lawas yang sempat dinyanyikan oleh Bob Tutupoly pada dekade 1980-an silam.
Tetapi, versi Once memang lebih mengena, berkat aransemen maupun karakter vokal yang kuat dari mantan vokalis Dewa tersebut. Ini masih ditambah dengan video klipnya yang menampilkan kecantikan khas perempuan Indonesia, dengan lokasi syuting di Pura Alas Arum.
8. Panah Asmara - AfganDirilis tahun 2004, Panah Asmara awalnya terdapat dalam album Senyawa, proyek kolaborasi Chrisye dengan banyak musisi. Sayangnya, meski punya aransemen keren (feat. Tohpati), lagu ini kalah populer dibandingkan single semacam Menunggumu (feat. Peterpan), Jika Surga dan Neraka (feat. Ahmad Dhani), atau Bur-Kat (feat. Project Pop).
Kemudian, pada tahun 2010, Afgan me-remake lagu ini dan dimasukkan dalam album keduanya, The One. Berbekal popularitas Afgan yang tengah naik daun, serta aransemen yang ngepop dan lebih ramah-radio, Panah Asmara lantas menjadi nomor yang sangat terkenal.
9. Neraka Jahanam - Boomerang
Salah satu lagu recycle yang cukup berhasil di Indonesia. Dinyanyikan ulang Boomerang pada tahun 1999, Neraka Jahanam sebenarnya merupakan lagu lawas karya Duo Kribo yang termuat dalam album perdana mereka pada tahun 1977 silam.
Bagi kamu yang belum tahu Duo Kribo, ini adalah kolaborasi antara Achmad Albar dan Ucok Harahap. Keduanya dianggap sebagai vokalis rock terbaik di eranya; Achmad Albar dengan God Bless sedangkan Ucok Harahap merupakan frontman AKA.
Dibandingkan versi aslinya, Neraka Jahanam rilisan Boomerang memang punya aransemen lebih modern. Yang paling kentara adalah fill double pedal drum dan penggunaan talk box.
10. Uang - Nicky Astria
Lagu ciptaan Ian Antono ini memang sangat ngetop saat disuarakan oleh Nicky Astria. Tetapi, sebelum lady rocker itu menyanyikannya di tahun 1998, Uang sudah dibawakan oleh Pretty Sister's.
Pretty Sister's (beranggotakan Pretty, Happy, Lulu, Lucy, Erna, dan Dhenok) pertama kali merekam lagu ini pada tahun 1983. Kala itu, Uang menjadi hits single untuk album Kau dan Liku. Selain Nicky Astria, Cokelat juga pernah merekam ulang lagu ini dalam proyek Tribute to Ian Antono pada tahun 2004 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar